Loading

St.benediktus

St.benediktus
St.benediktus

Thursday, May 5, 2016

Renungan Untuk Penyembuhan Iman

Renungan Untuk Penyembuhan Iman




Mungkin sedikit bisa membantu bagi teman-teman yang memerlukannya saya punya sedikit pengalaman yang bisa dijadikan bahan renungan




Saya kesulitan untuk tidur malam ini pada saat saya mencoba untuk tidur malam ini, tiba-tiba dalam hati saya mengatakan saya harus berdoa agar bisa tertidur dengan nyenyak malam ini. Setelah saya berdoa rasanya memang lega dan mata saya mulai mengantuk, namun saat saya berbaring saya tiba-tiba teringat suatu waktu dulu telah lama sekali, saya di datangi seorang teman (bukan teman dekat/akrab/kelompok saya hanya sekedar teman biasa) dan teman tersebut meminta saran kepada saya atas permasalahan yang di hadapinya.


Setelah beberapa hari teman saya tersebut datang kembali kepada saya dan berkata kepada saya " aku merasa bahwa aku tidak seharusnya berdoa terus setiap waktu karena Yesus pasti juga sibuk, Ia mempunyai hal-hal yang lebih penting untuk di kerjakan dan didengarkan". Saya juga jadi teringat dengan kejadian serupa namun tak sama karena kata-kata yang di ungkapkan berbeda namun artinya sama bisa saya simpulkan itu adalah ungkapan keputus asaan.


Banyak di antara kita yang berfikir demikian, kita merasa malu,tidak pantas,kita merasa jauh sehingga doa kita sepertinya menurut pemikiran kita tidak akan di dengarkan oleh Yesus penyelamat kita, ini adalah kesalahan yang fatal, kesalahan besar, kesalahan yang sangat gawat sudah tidak sehat pemikirannya.
Tuhan justru menyuruh kita "Berdoalah setiap waktu di dalam roh" (ef 6:18a).


"Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kataNya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."  (Luk 5:29-32)


Dari kutipan Injil diatas sudah jelas bukan orang sehat yang memerlukan dokter tetapi orang sakit. Kita semua "sakit" dalam bentuk tertentu, dan kita memerlukan dokter dari segala dokter. Yesus telah membayar keselamatan kita pada saat mencurahkan darah-Nya, wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, karena dosa adalah akar dari segala kejahatan. Ketika kita datang kepada Yesus, sang dokter, kita harus selalu berseru dengan penuh iman dan harapan akan kesembuhan, harapan akan pengampunan, harapan akan diringankan beban, sebab barang siapa yang memohon kepada Yesus akan diselamatkan,disembuhkan,dibebaskan.

"Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Yesus, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kis 4:12)

Jika kita sakit akibat dosa-dosa kita dan kita ingin sembuh, dan jika hanya ada satu orang, hanya ada satu Dokter yang sangup memulihkan bukan hanya kesehatan tubuh saja tetapi juga jiwa serta roh kita, mengapa kita tidak datang kepada-Nya?


Ini lah yang dikehendaki Yesus. Yesus, disamping mengasihi, menyelamatkan, dan menyembuhkan, juga bersabda, "Marilah kepada-ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat 11:28). Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Kita harus menyerahkan kepada-Nya segala beban berat yang menindih hidup kita : kemarahan, dendam, kebencian, pertengkaran, egoisme, sakit hati, iri, dengki, dan masih banyak lagi bentuk dosa. "Sebab upah dosa ialah maut" (Rm 6:23a) dan penyakit datang dari jiwa yang berdosa, lalu menjalar keseluruh tubuh.


Semoga bermanfaat bagi Anda yang membacanya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

No comments:

Post a Comment